Enter your keyword

27 November 2014

Pengenalan Satelit dan Orbitnya

Pengertian Satelit
Secara umum komunikasi satelit sering dikatakan sebagai kegiatan menerima dan memantulkan/mentransmisikan sinyal dari dan ke bumi (uplink dan downlink). Sinyal yang dikirim dari stasiun bumi ke satelit  bermacam-macam sesuai tujuan/peruntukan satelit itu dibuat, kadang stasiun uplink bumi memiliki fungsi  khusus  mengirimkan /feed   video atau radio pemrograman sebagai uplink. Uplink yang demikian disebut feederlinks. Uplink  yang digunakan untuk mengontrol satelit disebut  control link .Sistem Telemetri, pelacakan dan Sistem Comando adalah kunci untuk tujuan dan dan operasi kerja satelit.Telemetri yaitu pengiriman informasi oleh satelit ke stasiun bumi perihal  keadaan dan aktifitas satelit. Dengan telemetri stasiun bumi bisa melacak keberadaan satelit, dan mengechek keadaan dan aktifitas satelit. Sistem Comando yaitu system pada stasiun bumi yang bekerja dengan decoding sinyal. Telemetri, pelacakan dan system Comando berguna untuk  memonitor kerja dari system satelit juga termasuk membantu untuk mengarahkan dan menemukan sinyal dari satelit dan stasiun bumi.

Secara umum ukuran 3 jenis spektrum frekuensi transmisi yang biasa sering digunakan :
  • C-band (4/6 GHz)
  • Ku-band (11/14 GHz)
  • Ka –band (18/31 GHz) digunakan untuk layanan internet

Bagian Satelit yang Berfungsi Melakukan Komunikasi
Bagian satelit yang berfungsi melakukan komunikasi data adalah antena dan transponder. Suatu satelit bisa dilengkapi  banyak antena yang dilengkapi sensor sehingga   memungkinkan  untuk menerima sinyal  uplink. Suatu satelit bisa dilengkapi 1 atau banyak transponder masing-masingnya  dengan bandwidth puluhan megahertz .

[Sebagai contoh : Satelit penyiaran ;Early Bird  memiliki 1 transponder mampu mengirim hanya 1 TV chanel. Boeing 702 memiliki  lebih dari 100 transponder.  Dengan teknologi kompresi digital maka setiap transponder dapat memiliki maksimum  16 saluran, sehingga melalui 1 satelit dapat menyediakan lebih dari 1600 saluran TV.]

Sebuah transponder satelit komunikasi, adalah rangkaian unit/komponen elektronik  yang saling berhubungan yang membentuk saluran komunikasi antara penerima sinyal dan antena pemancar sinyal. Kebanyakan transponder beroperasi pada prinsip " pipa membungkuk ", mengirimkan kembali ke bumi dari sinyal radio  yang masuk ke saluran setelah diproses dengan amplifikasi dan pergeseran dari frekuensi uplink ke frekuensi downlink.

Selain itu pada beberapa satelit modern menggunakan pengolahan on-board, di mana sinyal didemodulasi, diterjemahkan, re-encoded dan termodulasi  satelit. Jenis ini, yang disebut transponder "regenerative",  memiliki banyak keuntungan, tetapi jauh lebih kompleks. Dengan kompresi data dan multiplexing, beberapa video (termasuk video digital) dan saluran audio dapat melakukan perjalanan melalui transponder tunggal pada satu wideband operator.

Cara Kerja Satelit Modern

1. Tahap Satelit menerima sinyal radio dari stasiun bumi (up link)

Stasiun bumi mengirimkan data yang telah di encoding menjadi sinyal radio, melalui reflector parabola dipancarkan kearah satelit. .   Antena stasiun bumi diletakkan pada bagian outdoor  dalam arah garis lurus ke satelit (line of sight) tanpa ada benda yang menghalangi.

Pemancar menciptakan semburan energi kuat dalam bentuk gelombang radio yang dapat melakukan perjalanan melalui atmosfer bumi ke satelit di ruang angkasa, antena satelit yakni alat seperti piring melengkung (antenna parabola)  menerima sinyal radio yang dipancarkan dari antena stasiun bumi. Sinyal radio dipancarkan dalam daya spectrum frekuensi yang telah ditentukan pada system komunikasi satelit yang digunakan. Proses pengiriman sinyal radio dari stasiun bumi ke satelit dikenal sebagai uplink.

2. Tahap penglolahan sinyal di dalam transponder
Sinyal radio yang ditangkap oleh antena satelit diteruskan ke transponder. Didalam transponder sinyal radio diproses oleh berbagai komponen elektrik seperti hal sebagai berikut :
  • Input Band pass filter menyeleksi batas band/rentang frekuensi sinyal radio input pada uplink,meloloskan frekuensi dalam kisaran tertentu yang diberlakukan pada system dan menolak (melemahkan) frekuensi di luar kisaran tersebut.
  • LNA ( Low Noise Amplifier ),  memperkuat sinyal radio input yang lemah  karena jarak besar yang dilalui sinyal radio yang diterima dari stasiun bumi.
  • Frequency translator, menjabarkan dan  mengkonversi frekuensi sinyal radio yang diterima (frekuensi uplink)  menjadi  frekuensi yang ditentukan  untuk sinyal yang ditransmisikan (frekuensi downlink) ke stasiun bumi. Hal ini agar sinyal uplink dan sinyal downlink mengalir dengan sendiri-sendiri, tidak baur.
  • Power amplifier berupa tabung perjalanan gelombang  atau Travelling Wave Tube (TWT) sehingga juga dikenal sebagai TWTA (Traveling Wave Tube Amplifiers ) atau amplifier solid state adalah tabung vakum khusus  memperkuat frekuensi radio (RF) sinyal untuk daya tinggi.
  • Output Band pass filter menyeleksi batas rentang frekuensi sinyal radio output pada downlink, meloloskan sinyal radio  dengan rentang frekuensi yang tertentu.
  • Demux (demultiflexer)  adalah switch digital dengan input tunggal (source) dan beberapa output (destinasi). Signal pada bagian input ini akan disalurkan ke bagian output (channel) yang mana tergantung dari kendali pada bagian selectnya.

3. Tahap satelit mentransmisikan /memancarkan kembali sinyal radio  ke bumi (downlink)
Sinyal radio yang telah mengalami proses penyempurnaan, penguatan dan pengaturan frekuensi downlink tertentu akan ditransmisikan kembali ke bumi melalui antena satelit. Pada proses komunikasi satelit tidak ada merubah sinyal. Sinyal yang ditransmisikan tetap sama seperti yang diterima.Semua satelit memiliki komputer onboard untuk mengontrol dan memantau sistem yang berbeda-beda pada satelit seperti  sistem radio dan antenna dll. Semua system  memiliki sistem kontrol sikap yang membuat satelit bekerja dengan benar.

Sinyal radio dikirimkan kembali oleh Satelit ke stasiun bumi sipengirim sinyal atau ke satasiun bumi lainnya sesuai fungsi dan peruntukan satelit yang telah diatur dalam pembuatannya.

Sinyal diterima oleh antena stasiun bumi dan di-decode oleh sebuah alat decoder untuk selanjutnya diproses oleh system computer sesuai peruntukannya.

Orbit Satelit
Satelit merupakan sebuah benda diangkasa yang berputar mengikuti rotasi bumi. Satelit dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan keguaananya seperti: satelit cuaca, satelit komonikasi, satelit iptek dan satelit militer.
Untuk dapat beroperasi satelit diluncurkan ke orbitnya dengan bantuan roket. Negara -negara maju seperti Amerika Serikat, Rusia, Perancis dan belakangan Cina, telah memiliki stasiun untuk melontarkan satelit ke orbitnya.

Jenis-jenis orbit satelit
Banyak satelit dikategorikan atas ketinggian orbitnya, meskipun sebuah satelit bisa mengorbit dengan ketinggian berapa pun.
  • Orbit Rendah (Low Earth Orbit, LEO): 300 - 1500km di atas permukaan bumi.
  • Orbit Menengah (Medium Earth Orbit, MEO): 1500 - 36000 km.
  • Orbit Geosinkron (Geosynchronous Orbit, GSO): sekitar 36000 km di atas permukaan Bumi.
  • Orbit Geostasioner (Geostationary Orbit, GEO): 35790 km di atas permukaan Bumi.
  • Orbit Tinggi (High Earth Orbit, HEO): di atas 36000 km.

Orbit berikut adalah orbit khusus yang juga digunakan untuk mengkategorikan satelit:
  • Orbit Molniya, orbit satelit dengan perioda orbit 12 jam dan inklinasi sekitar 63°.
  • Orbit Sunsynchronous, orbit satelit dengan inklinasi dan tinggi tertentu yang selalu melintas ekuator pada jam lokal yang sama.
  • Orbit Polar, orbit satelit yang melintasi kutub.
Daftar Pustaka
http://ict-by-me.blogspot.com/2013/08/bagaimana-cara-kerja-satelit-komunikasi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Satelit
http://www.academia.edu/8282398/Orbit_Geosinkron_dsb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar